Breaking News

Sunday, December 4, 2016

Aksi Damai 212




Sesuai labelnya, Aksi 212 beneran damai alias super damai. Sejatinya Aksi 411 juga sangat damai. Dan ini tidak mudah, apalagi kalau ditilik dari jumlah massa yang masing-masing aksi mencapai lebih 2 juta orang (cek Google Earth). Ramai tapi relatif damai.

Ya, ini aksi bermartabat. Boleh diadu dengan unjuk rasa manapun sedunia sepanjang sejarah, termasuk negara-negara maju yang ngakunya lebih demokratis. Adakah seramai dan sedamai ini? Kapolri saja mengakui, tak satu pun pohon tumbang.

Selama ini unjuk rasa identik dengan kekerasan dan kerusuhan. Nah, Aksi 212 dan Aksi 411 mengubah mindset pesertanya. Ramai tapi relatif damai. Tertib. Boleh dibilang, Revolusi Mental (Revolusi Mindset) terjadi di sini.

Lebih jauh, sebenarnya nilai-nilai Nawacita pun seperti aman, demokratis, melibatkan daerah, menghargai kebhinnekaan dan restorasi sosial, diam-diam sudah tertuang di Aksi 212 ini.

Bayangkan 2 juta lebih massa berkumpul di Monas dan sekitarnya. Begitu massa bubaran, eh sampah juga ikut 'bubaran' alias bersih. Teramat banyak orang yang berlomba-lomba mungutin sampah. Ini sebuah restorasi sosial, bukankah selama ini masyarakat kita dikenal 'masa bodoh dengan sampah'? Belum lagi yang bagi-bagi makanan serasa di Nabawi.

Heroiknya, Aksi 212 lebih membludak daripada Aksi 411. Padahal sebelumnya sudah ada fatwa haram dari seorang tokoh, fatwa bid'ah dari seorang ulama, stigma makar dari polisi, tebar selebaran dari helikopter, boikot transportasi dari aparat, eh tetap saja lebih membludak. Meluber sampai Istiqlal, Thamrin, serta Tugu Tani.

Dan keajaiban kecil pun terjadi. Ketika panitia mulai kuatir peserta akan dehidrasi, keletihan, dan kekurangan air wudhu, eh tiba-tiba ada kejutan: hujan turun di menit-menit menjelang Jumatan. Ya Allah, Engkau memang The Best Planner!

"Rasain kehujanan!" tukas si hater. Hehe, dia tidak tahu bahwa insya Allah: Jumat + Hujan + Jamaah = Makbul.

Meski hujan, massa tak bergeming. Saya yakin akan beda ceritanya kalau kampanye politik atau konser musik. Dihujani begitu, pasti massa akan terbirit-birit.

Lihat pula Surah Anfal 11, hujan seperti itu diturunkan untuk menyegarkan jasad dan meneguhkan kedudukan. Bukankah hujan sedemikian juga pernah diturunkan ketika Perang Badar?

Saat Isra Miraj, Nabi Muhammad bersua dengan malaikat yang sangat ahli soal hujan (lihat Al-Mustadrak Syeikh An-Nuri, jilid 5), bahkan mampu menghitung jumlah tetes air hujan yang tercurah sejak manusia pertama sampai manusia terakhir!

Namun tahukah Anda apa kelemahan malaikat ini? Ternyata, ia tidak mampu menghitung jumlah pahala yang tercurah saat umat Nabi Muhammad berkumpul di suatu tempat dan menyebut-nyebut nama Nabi Muhammad! Masya Allah, bukankah ini juga terjadi di Aksi 212?

Beberapa ustadz pun memaparkan:
- Aksi 411 bagai Sa'i, berjalan dan berlari-lari kecil.
- Aksi 212 bagai Wukuf, duduk diam tak banyak bergerak.
- Boleh dibilang, kedua aksi ini mirip manasik haji terbesar (sekaligus sholat jumat terbesar sepanjang sejarah NKRI). Toh lengkap, ada zikir dan shalawat, ada pembimbing lapangan juga bagai muthawif. Plus sedikit desak-desakan karena ramainya massa, hehe.
- Yang nggak ada cuma Melempar Jumrah. Wah, bahaya nih kalau sampai ada lempar-lemparan dalam Aksi 212. Hehe.

"Ah, hanya orang-orang tolol yang hadir di situ," tukas si hater. Oya? Bukankah presiden, menteri, kapolri, dan panglima turut hadir, selain kyai-kyai dan habib-habib? Hehe, bodohkah mereka? Mohon maaf, saya pun bisa menunjukkan doktor-doktor (S3) dan miliarder-miliarder yang juga hadir, yang insya Allah jauh lebih cerdas dan jauh lebih kaya daripada dirimu wahai hater.
 
Manakala umat tidak memegang media dan kekuasaan, yah mau gimana lagi. Terpaksalah Aksi 212 dan 411 digulirkan. Namun, bagaimanapun juga, kita harus menjauhkan diri dari sikap ujub dan riya. Kembalilah fokus pada tujuan utama. Semoga Allah memudahkan. Aamiin.

Kalau Anda muslim, baiknya Anda membuat tulisan seperti ini. Agar dunia tahu betapa heroiknya aksi ini. Namun sekiranya belum bisa menulis artikel, silakan share tulisan ini. 

Sumber: Ippho Santosa.
Read more ...

Thursday, December 1, 2016

MEA di Depan Mata, Lulusan SMK Harus Siap Bersaing


Pemerintah Indonesia menyatakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan dimulai di awal tahun 2016. Pasar bebas ASEAN dibentuk dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dan pemerataan pembangunan di kawasan Asia Tenggara. Setelah melalui beberapa rangkaian pertemuan, akhirnya ASEAN menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya akan membentuk pasar tunggal ASEAN yang lebih dinamis dan kompetitif.

Pembentukan pasar tunggal ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan bisnis, pergerakan bebas tenaga kerja yang terampil dan berbakat, mempercepat sektor investasi yang menjadi prioritas, serta memperkuat mekanisme kelembagaan ASEAN. Bila Masyarakat Ekonomi Asean dimulai, maka barang, tenaga kerja dan investasi akan bebas keluar masuk Indonesia.

Mengingat semakin gentingnya persiapan menyambut era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) SMK Negeri 1 Simpang Ulim Bekerja sama dengan Mobile Training Unit Dinas Pendidikan Aceh memberikan training untuk siswa-siswa SMK sehingga mereka akan memperoleh keterampilan dibidangnya masing-masing.  Berikut ini hasil  trainingnya: 

Pemerintah Indonesia menyatakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan dimulai di awal tahun 2016. Pasar bebas ASEAN dibentuk dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dan pemerataan pembangunan di kawasan Asia Tenggara. Setelah melalui beberapa rangkaian pertemuan, akhirnya ASEAN menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya akan membentuk pasar tunggal ASEAN yang lebih dinamis dan kompetitif. Pembentukan pasar tunggal ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan bisnis, pergerakan bebas tenaga kerja yang terampil dan berbakat, mempercepat sektor investasi yang menjadi prioritas, serta memperkuat mekanisme kelembagaan ASEAN. Bila Masyarakat Ekonomi Asean dimulai, maka barang, tenaga kerja dan investasi akan bebas keluar masuk Indonesia. Mengingat semakin gentingnya persiapan menyambut era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) PT INAPEN yang adalah perusahaan penyedia Jasa Pelatihan Proses bisnis dan kewirausahaan mengadakan seminar sehari yang bertemakan “Peluang dan Tantangan Masyarakat Ekonomi Asean” di Bulan Desember 2015. Seminar gratis diadakan di Gedung IFA dan dihadiri sekitar 150an orang peserta. Peserta berasal dari SMK Negeri 1 Kota Tangsel, SMK Kebangsaan Tangsel dan SMK Nusantara 1 Tangsel. Seminar juga dihadiri oleh guru-guru dari ketiga SMK tersebut di tiga hari yang berbeda. Apriadi sebagai pembicara utama memaparkan tentang tantangan dan ancaman yang akan dihadapi lulusan SMK akan semakin besar. Sebab pasalnya berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada Agustus 2015 menunjukkan bahwa pengangguran terbuka terbanyak adalah lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sebesar 12,65 persen. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto mengatakan salah satu penyebab pengangguran terbuka SMK tertinggi dikarenanak lulusan SMK adalah spesialis sehingga tidak fleksibel. Sementara lulusan SMA lebih fleksibel sehingga lowongan pekerjaan yang dicari lebih banyak. Tingginya angka pengangguran terbuka lulusan SMK dan semakin terbukanya persaingan pasar bebas ASEAN akan menjadi dua tantangan terbesar lulusan SMK yang akan datang. Selain kurang fleksibelnya lulusan SMK, “salah satu penyebab tingginya pengangguran terbuka adalah kurang terampilnya lulusan SMK di mata dunia usaha atau dunia industri

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/alexraja/mea-di-depan-mata-lulusan-smk-harus-siap-bersaing_56aed0a9949773d80488edc2
Pemerintah Indonesia menyatakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan dimulai di awal tahun 2016. Pasar bebas ASEAN dibentuk dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dan pemerataan pembangunan di kawasan Asia Tenggara. Setelah melalui beberapa rangkaian pertemuan, akhirnya ASEAN menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya akan membentuk pasar tunggal ASEAN yang lebih dinamis dan kompetitif. Pembentukan pasar tunggal ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan bisnis, pergerakan bebas tenaga kerja yang terampil dan berbakat, mempercepat sektor investasi yang menjadi prioritas, serta memperkuat mekanisme kelembagaan ASEAN. Bila Masyarakat Ekonomi Asean dimulai, maka barang, tenaga kerja dan investasi akan bebas keluar masuk Indonesia. Mengingat semakin gentingnya persiapan menyambut era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) PT INAPEN yang adalah perusahaan penyedia Jasa Pelatihan Proses bisnis dan kewirausahaan mengadakan seminar sehari yang bertemakan “Peluang dan Tantangan Masyarakat Ekonomi Asean” di Bulan Desember 2015. Seminar gratis diadakan di Gedung IFA dan dihadiri sekitar 150an orang peserta. Peserta berasal dari SMK Negeri 1 Kota Tangsel, SMK Kebangsaan Tangsel dan SMK Nusantara 1 Tangsel. Seminar juga dihadiri oleh guru-guru dari ketiga SMK tersebut di tiga hari yang berbeda. Apriadi sebagai pembicara utama memaparkan tentang tantangan dan ancaman yang akan dihadapi lulusan SMK akan semakin besar. Sebab pasalnya berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada Agustus 2015 menunjukkan bahwa pengangguran terbuka terbanyak adalah lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sebesar 12,65 persen. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto mengatakan salah satu penyebab pengangguran terbuka SMK tertinggi dikarenanak lulusan SMK adalah spesialis sehingga tidak fleksibel. Sementara lulusan SMA lebih fleksibel sehingga lowongan pekerjaan yang dicari lebih banyak. Tingginya angka pengangguran terbuka lulusan SMK dan semakin terbukanya persaingan pasar bebas ASEAN akan menjadi dua tantangan terbesar lulusan SMK yang akan datang. Selain kurang fleksibelnya lulusan SMK, “salah satu penyebab tingginya pengangguran terbuka adalah kurang terampilnya lulusan SMK di mata dunia usaha atau dunia industri

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/alexraja/mea-di-depan-mata-lulusan-smk-harus-siap-bersaing_56aed0a9949773d80488edc2
Pemerintah Indonesia menyatakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan dimulai di awal tahun 2016. Pasar bebas ASEAN dibentuk dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dan pemerataan pembangunan di kawasan Asia Tenggara. Setelah melalui beberapa rangkaian pertemuan, akhirnya ASEAN menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya akan membentuk pasar tunggal ASEAN yang lebih dinamis dan kompetitif. Pembentukan pasar tunggal ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan bisnis, pergerakan bebas tenaga kerja yang terampil dan berbakat, mempercepat sektor investasi yang menjadi prioritas, serta memperkuat mekanisme kelembagaan ASEAN. Bila Masyarakat Ekonomi Asean dimulai, maka barang, tenaga kerja dan investasi akan bebas keluar masuk Indonesia. Mengingat semakin gentingnya persiapan menyambut era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) PT INAPEN yang adalah perusahaan penyedia Jasa Pelatihan Proses bisnis dan kewirausahaan mengadakan seminar sehari yang bertemakan “Peluang dan Tantangan Masyarakat Ekonomi Asean” di Bulan Desember 2015. Seminar gratis diadakan di Gedung IFA dan dihadiri sekitar 150an orang peserta. Peserta berasal dari SMK Negeri 1 Kota Tangsel, SMK Kebangsaan Tangsel dan SMK Nusantara 1 Tangsel. Seminar juga dihadiri oleh guru-guru dari ketiga SMK tersebut di tiga hari yang berbeda. Apriadi sebagai pembicara utama memaparkan tentang tantangan dan ancaman yang akan dihadapi lulusan SMK akan semakin besar. Sebab pasalnya berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada Agustus 2015 menunjukkan bahwa pengangguran terbuka terbanyak adalah lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sebesar 12,65 persen. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto mengatakan salah satu penyebab pengangguran terbuka SMK tertinggi dikarenanak lulusan SMK adalah spesialis sehingga tidak fleksibel. Sementara lulusan SMA lebih fleksibel sehingga lowongan pekerjaan yang dicari lebih banyak. Tingginya angka pengangguran terbuka lulusan SMK dan semakin terbukanya persaingan pasar bebas ASEAN akan menjadi dua tantangan terbesar lulusan SMK yang akan datang. Selain kurang fleksibelnya lulusan SMK, “salah satu penyebab tingginya pengangguran terbuka adalah kurang terampilnya lulusan SMK di mata dunia usaha atau dunia industri

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/alexraja/mea-di-depan-mata-lulusan-smk-harus-siap-bersaing_56aed0a9949773d80488edc2
Read more ...

Tuesday, November 29, 2016

Best practice



PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI BLOG SEBAGAI MEDIA DALAM MENINGKATKAN BUDAYA LITERASI MASYARAKAT DI TBM

Oleh:
Faisal, S.T

I.         PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Membaca memiliki fungsi yang paling urgen dalam kehidupan manusia, di mana hampir semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Dengan kemampuan membaca yang membudaya dalam diri setiap anak, maka tingkat keberhasilan di sekolah maupun dalam kehidupan di masyarakat akan membuka peluang kesuksesan hidup yang lebih baik. Bagi komunitas Muslim, perintah pertama dari Allah kepada Nabi Muhammad adalah membaca (iqra). Hal ini tercermin dalam surat Al-‘Alaq ayat 1-5.
Kita perlu menanamkan budaya membaca pada anak sejak usia dini. Program membaca setiap hari harus dijadikan sebagai tradisi di sekolah dan jika memungkinkan kegiatan membaca ini dimasukkan ke dalam kurikulum. Siswa memang harus ditekankan agar setiap hari membaca buku di sekolah. Praktek membaca ini sangat penting dibiasakan kepada siswa. Bagi siswa yang beragama Islam perlu juga ditegaskan bahwa membaca adalah perintah dalam Al-Qur’an. Dengan demikian siswa akan menyadari pentingnya membaca agar mereka bisa menyerap ilmu dari berbagai sumber yang tentunya akan bermanfaat bagi kehidupan mereka di kemudian hari.
Dalam Islam, tradisi membaca ini sudah pernah dipraktekkan di awal-awal Islam. Nabi muhammad pernah membuat sebuah perjanjian yang ganjil untuk tahanan perang Badar.  Para tawanan perang diminta untuk mengajarkan umat Islam Madinah menulis dan membac. Jika mereka telah berhasil mengajari anak-anak umat Islam untuk menulis dan membaca, maka mereka akan di bebaskan tanpa harus membayar uang tebusan.  Mengajar literasi melalui kegiatan membaca dan menulis dijadikan sebagai salah satu syarat pembebasan mereka.
Apa yang ditanamkan oleh Nabi Muhammad pada saat perang badar berhasil dituai oleh umat Islam seratus tahun kemudian.  Berkat kemampuan literasinya umat Islam berhasil mencapai kejayaannya.  Zaman kejayaan  Islam adalah masa ketika para ilmuan Islam menghasilkan banyak kontribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan, baik dengan menjaga tradisi yang telah ada ataupun dengan menambahkan penemuan-penemuan baru. Kejayaan Islam ini dalam perkembangan selanjutnya telah memberikan sumbangan yang besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan di seluruh dunia.
Kegiatan membaca dan menulis dewasa ini lebih dikenal dengan kegiatan literasi, namun literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, akan tetapi mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Kegiatan ini biasanya lebih cenderung di lakukan di sekolah, untuk meningkatkan kegemaran membaca di kalangan siswa maka perlu disusun suatu konsep dalam lingkungan sekolah formal dan nonformal.  Konsep literasi di lingkungan pendidikan non formal yang ada pada pusat kegiatan belajar masyarakat yaitu taman bacaan masyarakat (TBM).
            Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah lembaga pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang menyediakan dan memberikan layanan di bidang bahan bacaan, berupa: buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multi media lain, yang dilengkapi dengan ruangan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis, dan kegiatan literasi lainnya, dan didukung oleh pengelola yang berperan sebagai motivator.
            Taman bacaan masyarakat dengan bahan bacaan yang disediakan dapat memberikan layanan kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas membaca dan belajar dalam rangka mendukung terciptanya masyarakat pembelajar sepanjang hayat, seperti: buku pengetahuan untuk membuka wawasan dan menambah pengetahuan, buku keterampilan, untuk memperoleh berbagai keterampilan praktis yang bisa dipraktekkan setelah membaca misal praktek memasak, budidaya ikan, menanam cabe dan lainnya. Sebagai sumber informasi – dalam menyediakan bahan bacaan, selain buku-buku taman baca masyarakat juga menyediakan koran, tabloid, dan referensi, seperti brosur, leaflet yang semuanya ini dapat memberikan informasi. Di samping itu dengan peralatan elektroniknya taman baca masyarakat dapat juga menyediakan internet yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengakses informasi melalui dunia maya. Sebagai tempat rekreasi-edukasi - dengan buku-buku nonfiksi yang disediakan memberikan hiburan yang mendidik dan menyenangkan. Lebih jauh dari itu, taman baca masyarakat dengan bahan bacaan yang disediakan mampu membawa masyarakat lebih dewasa dalam berperilaku, bergaul di masyarakat lingkugan.
            Guna mendukung sarana sosialisasi dan promosi taman baca masyarakat sebagi sarana penyedia informasi dan peningkatan budaya literasi di masyarakat  maka perlu dukungan pengelolaan taman baca masyarakat berbasis Teknologi Inforrmasi. Aspek Teknologi Informasi banyak pilihan untuk dimanfaatkan pengelola taman baca masyarakat guna menunjang pengelolaan lembaga taman baca masyarakat di antaranya melalui jejaring sosial media seperti twitter, facebook, Website, blogspot, blogger. Pengelola taman baca masyarakat “PKBM Nurussalam Jaya” dalam aplikasi pengelolaan taman baca masyarakat untuk melaksanakan promosi, pelayanan pada pengunjung serta upaya menggerakkan literasi maka media informasi berbasis teknologi informasi yang dimanfaatkan adalah melalui media Blog. Media ini dirasa lebih efektif untuk meningkatkan kualitas  pengelolaan layanan taman baca masyarakat dan promosi.
B.       Rumusan Masalah
                 Merujuk fenomena yang terungkap pada latar belakang tersebut di atas maka dalam pengelolaan manajemen TBM “ PKBM Nurussalam Jaya” dirasa sangat perlu dan segera untuk dapat menjadikan TBM sebagai sumber informasi dan pengembangan literasi, dengan memanfaatkan media informasi yang lebih luas jangkauan dan sasarannya. Sehingga permasalahan yang dirumuskan dalam tulisan ini adalah:
  1. Bagaimana TBM PKBM Nurussalam Jaya melakukan promosi dan membudayakan literasi dengan menggunakan teknologi  informasi berbasis blog?
  2. Apa saja kendala yang dihadapi oleh TBM PKBM Nurussalam Jaya dalam melakukan promosi dan membudayakan literasi dengan menggunakan teknologi informasi berbasis blog?
  3. Bagaimana solusi dalam menghadapi kendala tersebut?

C.      Tujuan
1.  Untuk mengetahui proses yang dilakukan TBM PKBM Nurussalam Jaya dalam melakukan promosi dan membudayakan literasi dengan menggunakan teknologi informasi berbasis blog.
2.  Untuk mengetahui kendala TBM PKBM Nurussalam Jaya dalam melakukan promosi dan membudayakan literasi dengan menggunakan teknologi informasi berbasis blog.
3.  Untuk mengetahui solusi TBM PKBM Nurussalam Jaya dalam melakukan promosi dan membudayakan literasi dengan menggunakan teknologi informasi berbasis blog.

D.      Manfaat
1.      Manfaat Teoritis
Adapun manfaat teoritis dari karya nyata ini adalah untuk membiasakan budaya membaca pada masyarakat dengan menghadirkan taman-taman bacaan serta mempromosikannya melalui jejaring sosial.
2.      Manfaat Praktis
Manfaat dari best practice  ini adalah untuk:
a.         Masyarakat, akan dapat meningkatkan kemampuan dan memperoleh informasi lebih cepat dengan memanfaatkan teknologi informasi.
b.        Institusi, dapat meningkatkan mutu layanan pusat kegiatan masyarakat (PKBM) Nurussalam Jaya dan mempromosikan program-program melalui pemanfaatan teknologi informasi blog.

II.      Kajian Teoritik
A.      Pengertian dan Sejarah Munculnya Blog
Blog merupakan singkatan dari "web log" yang merupakan suatu bentuk aplikasi web yang berupa aneka macam tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting atau artikel-artikel blog) pada sebuah halaman web umum (template blog). Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut yang terbalik (isi atau postingan yang terbaru ditempatkan lebih dahulu atau pada urutan yang pertama baru kemudian diikuti dengan isi atau postingan yang lebih lama dibuat), meskipun tidak harus selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik yang diperlukan dan tujuan dari si pengguna blog tersebut, yang biasanya dengan menuliskan suatu kata tertentu (keyword) pada halaman pencarian Google, Yahoo, Bing atau search engine yang lainnya.
1.        Sejarah Munculnya Blog
Media blog ini pertama kali dipopulerkan oleh Blogger.com, yang dimiliki oleh Pyra Labs sebelum pada akhirnya diakuisisi oleh pihak Google pada sekitar akhir tahun 2002. Semenjak itu, banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat sumber terbuka (open source) yang diperuntukkan kepada perkembangan para penulis blog (blogger) tersebut.
a.         Manfaat dan Kegunaannya
Blog ini mempunyai fungsi atau manfaat yang sangat beragam, mulai dari hanya berupa sebuah catatan harian, media publikasi dalam bentuk sebuah kampanye politik, sampai dengan program-program media lainnya dan perusahaan-perusahaan kelas atas. Sebagian besar blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal (blogger), sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis dalam sebuah konsorsium. Banyak juga blog yang memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, seperti halnya menggunakan buku tamu dan kolom komentar yang dapat memperkenankan pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atau tanggapannya atas isi dari sebuah tulisan (artikel blog) yang dipublikasikan, namun demikian ada juga blog yang bersifat sebaliknya (non-interaktif), artinya hanya dipergunakan untuk kalangan terbatas semacam yang dimiliki oleh sebuah institusi sekolah atau perguruan tinggi.
Situs-situs web yang saling berkaitan antara beberapa blog, atau secara total merupakan kumpulan blog sering disebut sebagai blogosphere. Bilamana sebuah kumpulan gelombang aktivitas, informasi dan opini yang sangat besar berulang kali muncul untuk beberapa subyek atau sangat kontroversial terjadi dalam blogosphere, maka hal itu sering disebut sebagai blogstorm atau badai blog.
b.        Komunitas Blogger
Komunitas blogger adalah sebuah ikatan yang terbentuk dari para blogger berdasarkan kesamaan-kesamaan tertentu, seperti kesamaan asal daerah, kesamaan kampus, kesamaan hobi, dan sebagainya. Para blogger yang tergabung dalam komunitas-komunitas blogger tersebut biasanya sering mengadakan kegiatan-kegiatan bersama-sama seperti kopi darat.
Untuk bisa bergabung dalam sebuah komunitas blogger, biasanya ada semacam syarat atau aturan yang harus dipenuhi untuk, misalkan harus berasal dari sebuah daerah tertentu atau memiliki kesamaan minat tertentu.
c.         Budaya Populer
Ngeblog (istilah bahasa Indonesia untuk kegiatan blogging) harus dilakukan hampir setiap waktu dengan tujuan mengetahui eksistensi dari pemilik blog. Juga untuk mengetahui sejauh mana blog dirawat (mengganti template) atau menambah artikel (update blog). Dewasa ini telah ada lebih dari 10 juta blog yang bisa ditemukan di dunia internet, dan masih bisa berkembang lagi, karena saat ini ada banyak sekali perangkat lunak, peralatan, dan aplikasi internet lain yang mempermudah para blogger (sebutan bagi pemilik blog) untuk merawat blognya. Selain merawat dan terus melakukan pembaharuan di blognya, para blogger yang tergolong baru pun masih harus sering melakukan blogwalking, yaitu aktivitas para blogger meninggalkan tautan di blog atau situs orang lain seraya memberikan komentar.
d.        Manfaat Ekonomis
Beberapa blogger kini bahkan telah menjadikan blognya sebagai sumber pemasukan (ekonomi, keuangan) utama melalui sebuah program periklanan (misalnya AdSense, posting berbayar, penjualan tautan, atau semacam program-program afiliasi). Sehingga kemudian muncullah istilah blogger profesional, atau problogger, yaitu orang yang menggantungkan hidupnya hanya dari aktivitas ngeblog (mengelola sebuah blog), karena banyak saluran pendapatan dana, baik berupa dolar maupun rupiah dari aktivitas ngeblog ini.
B.     Pengertian Promosi
            Promosi berasal dari kata promote dalam Bahasa Inggris yang diartikan sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Promosi adalah seni dan teknik untuk berhubungan dengan masyarakat, memperkenalkan produk-produk yang dihasilkan pelayanan serta fasilitas yang disediakan agar calon pengguna mengetahuinya (Kotler, 2003). Adapun pendapat Lasa (2009), mengenai promosi yaitu pertukaran informasi antar organisasi/lembaga dan konsumen dengan tujuan utama memberi informasi tentang produk atau jasa yang tersedia dalam organisasi dan membujuk calon konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa tersebut.
Promosi adalah suatu aktivitas komunikasi dari pemilik produk atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat, dengan tujuan supaya produk atau jasa, merek dan nama perusahaan dapat dikenal masyarakat sekaligus mempengaruhi masyarakat supaya mau membeli serta menggunakan produk atau jasa perusahaan.
Promosi yaitu kegiatan dari pemasaran maupun penjualan dalam rangka untuk meninformasikan dan mendorong permintaan konsumen terhadap produk atau jasa dari suatu perusahaan dengan mempengaruhi konsumen supaya membeli produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan.
Promosi merupakan cara yang dilakukan oleh pemasar untuk meninformasikan dan mempengaruhi para konsumen atau masyarakat sehingga dapat tertarik untuk membeli serta menggunakan produk ataupun jasa yang dipasarkannya.
            Fungsi kegiatan promosi adalah mencari dan mendapatkan perhatian (attention) dari calon pembeli, menciptakan dan menumbuhkan ”interest” pada diri calon pembeli, mengembangkan rasa ingin (desire) calon pembeli untuk memilih barang yang ditawarkan. Tujuan promosi adalah memperkenalkan atau menaikkan citra atau populasi dari barang atau jasa yang akan dijual.

C. Pengertian Makna Literasi
Kata literasi tentu sudah tidak asing bagi telinga kita. Kata tersebut bahkan menjadi kata yang sering terucap. Dahulu kita hanya mengetahui bahwa pengertian literasi itu hanya sekedar kemampuan membaca dan menulis (7th Edition Oxford Advanced Learner’s Dictionary, 2005:898). Walaupun definisi (lama) literasi adalah kemampuan membaca dan menulis, namun istilah literasi jarang dipakai dalam konteks pembelajaran persekolahan di Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari tidak adanya lema literasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Persekolahan di Indonesia nampaknya lebih senang menggunakan istilah pengajaran bahasa atau pelajaran bahasa daripada menggunakan istilah literasi. Pada masa itu, membaca dan menulis mungkin dianggap cukup sebagai pendidikan dasar bagi manusia guna menghadapi tantangan zaman dan kerasnya kehidupan.
            Makna literasi semakin berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan makna tersebut mengikuti perkembangan zaman yang bergerak cepat. Perkembangan zaman yang pesat jugalah yang membukakan tirai penutup literasi. Sekarang kita tahu bahwa literasi tak melulu baca-tulis. Literasi adalah praktik kultural yang berkaitan dengan persoalan sosial dan politik. Oleh karenanya para pakar pendidikan dunia berpaling kepada definisi baru tentang literasi. Selain itu, dewasa ini kata literasi banyak disandingkan dengan kata-kata lain, misalnya literasi komputer, literasi virtual, literasi matematika dan sebagainya. Hal tersebut merupakan transformasi makna literasi karena perkembangan zaman.
            Pesatnya perkembangan zaman membuat definisi literasi berevolusi. Makna literasi yang pada awalnya hanya baca-tulis berkembang menjadi lebih luas dan lebih kompleks. Makna literasi tak melulu soal baca-tulis, namun walaupun demikian, literasi masih memiliki kaitan dengan kebahasaan. Berpikir kritis, dapat menghitung, memecahkan masalah, cara untuk mencapai tujuan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan potensi seseorang merupakan definisi baru mengenai literasi. Perubahan yang sangat signifikan memang. Dari definisi yang hanya sekedar baca-tulis bertransformasi menjadi definisi yang kompleks. Berikut meruapakan kajian disiplin yang memiliki tujuh dimensi yang berkaitan:
  1. Dimensi Geografis (lokal, nasional, regional, dan internasional): Bergantung pada tingkat pendidikan dan jejaring sosial dan vokasionalnya (kecakapan kejuruan).
  2. Dimensi Bidang (pendidikan, komunikasi, administrasi, hiburan, militer, dsb): Literasi suatu bangsa tampak dalam dimensi ini. Pendidikan yang berkualitas tinggi menghasilkan literasi yang berkualitas tinggi pula. Hal ini karena bidang pendidikan merupakan ujung tombak kebangkitan suatu bangsa.
  3. Dimensi Keterampilan (membaca, menulis, menghitung, berbicara): Literasi seseorang tampak atau tercermin dari dimensi ini. Semua sarjana mampu membaca, akan tetapi tidak semua sarjana mampu menulis. Oleh sebab itu, keterampilan sangat diperlukan. Selain itu, tidak cukup dengan mengandalkan literasi saja (dalam hal ini membaca dan menulis) namun harus juga memiliki kemampuan numerasi (keterampilan menghitung)
  4. Dimensi Fungsi (memecahkan persoalan, mendapatkan pekerjaan, mencapai tujuan, mengembangkan pengetahuan, mengembangkan potensi diri): Orang yang literat karena pendidikannya mampu memecahkan masalah dan mengatasi semua tentang kehidupan yang menghampirinya.
  5. Dimensi Media (teks, cetak, visual, digital): Menjadi seorang literat zaman sekarang orang harus mengandalkan kemampuan membaca dan menulis teks cetak, visual dan digital. Perkembangan IT sangat penting dan berpengaruh banyak terhadap gaya berliterasi.
  6. Dimensi Jumlah (satu, dua, beberapa): Jumlah dapat merujuk pada banayak hal, misalnya bahasa, variasi bahasa, peristiwa tutur, bidang ilmu dan media. Literasi seperti halnya kemampuan berkomunikasi, bersifat relatif.
  7. Dimensi Bahasa (etnis, lokal, nasional, regional, internasional): Ada literasi yang singular dan ada yang plural.

Selain tujuh dimensi literasi di atas, ada 10 gagasan kunci tentang literasi yang menunjukkan perubahan paradigma literasi karena perubahan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan, yaitu:
  1. Ketertiban lembaga-lembaga sosial: Lembaga-lembaga menjalankan perannya dengan fasilitas bahasa sehingga muncul bahasa birokrat atau politik.
  2. Tingkat kefasihan relatif: Setiap literasi memerlukan kefasihan berbahasa dan literasi yang berbeda, tergantung situasinya.
  3. Pengembangan potensi diri dan pengetahuan: Pada tahap tinggi literasi membekali mahasiswa kemampuan memproduksi dan memproduksi ilmu pengetahuan.
  4. Standar dunia
  5. Warga masyarakat demokratis: Media adalah salah satu pilar demokratis. Pendidikan literasi harus mendukung terciptanya demokratisasi bangsa.
  6. Keragaman lokal
  7. Hubungan global: Literasi tingkat ini bergantung pada dua hal, yaitu penguasaaan teknologi informasi dan penguasaan konsep atau pengetahuan yang tinggi.
  8. Kewarganegaraan yang efektif: Yaitu warga negara yang mampu mengubah diri, menggali potensi diri, serta berkontribusi bagi keluarga, lingkungan dan negaranya. Warga negara yang efektif mengetahui hak dan kewajibannya (citizenship literacy).
  9. Berbahasa Inggris ragam dunia
  10. Kemampuan berpikir kritis: Literasi bukan sekedar mampu membaca dan menulis, melainkan juga menggunakan bahasa secara fasih, efektif dan kritis.
  11. Masyarakat semiotik: Budaya adalah sistem tanda, oleh karenanya memaknai tanda terlebih dahulu harus menguasai literasi semiotik.
Makna literasi yang semakin berevolusi ternyata berbanding terbalik dengan kemajuan Indonesia dalam budaya literasi. Indonesia memang negara yang tertinggal cukup jauh dari beberapa negara. Hal ini disebabkan karena budaya literasi mayarakatnya masih sangat rendah. Sejak 15 tahun silam, Indonesia telah ikut dalam proyek penelitan dunia untuk mengukur literasi membaca, matematika dan ilmu pengetahuan alam. Dari proyek penelitian dunia tersebut, terbukti memang Indonesia merupakan negara yang kurang daya bacanya dalam literacy purpose. Kebanyakan orang Indonesia membaca atas dasar information purpose. Dalam informational purpose Indonesia menempati peringkat yang tinggi.
            Tingkat pendidikan penduduk indonesia juga merupakan faktor yang mempengaruhi keterbelakangan bangsa indonesia dalam budaya literasi. Bagaimana bisa menyusul ketertinggalan dalam literasi jika penduduknya saja masih mengecam pendidikan yang rendah. Pendidikan memang menjadi kunci dalam keberhasilan budaya literasi. Dengan kata lain, pendidikan adalah ujung tombak budaya literasi.
            Tingkat literasi siswa indonesia masih jauh tertinggal dari siswa negara lainnya. Dengan kata lain, dalam skala internasional, siswa Indonesai belum kompetitif. Siswa merupakan penduduk suatu negara. Oleh sebab itu, tingkat literasi penduduk berpengaruh pada perkembangan bangsa.
            Hasil proyek penelitian dunia tersebut sangat menggelisahkan, terlebih lagi bagi kita warga negara Indonesia. Oleh karenanya, diperlukan usaha khusus demi mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari negara-negara lain. Salah satunya adalah dengan melakukan rekayasa.
            Rekayasa menjadi jalan satu-satunya demi mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa lain. Rekayasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti penerapan kaidah-kaidah ilmu dalam pelaksanaan (seperti perencanaan, pembuatan konstruksi serta pengopreasian kerangka, peralatan, dan sistem yang ekonomis dan efesien. Rekayasa yang harus dilakukan adalah rekayasa literasi guna meningkatkan mutu Indonesia. Rekayasa literasi adalah upaya disengaja dan sistematis untuk menjadikan manusia terdidik dan berbudaya lewat penguasaan bahasa secara optimal. Penguasaan bahasa adalah portal menuju pendidikan dan pembudayaan.
Oleh karenanya, rekayasa literasi berati merekayasa (menerapkan kaidah ilmu pengajaran membaca dan menulis dalam empat dimensi di atas. Pengajaran bahasa (language arts) yang baik menghasilkan orang literat yang mampu menggunakan keempat dimensi di atas secara serempak, aktif, dan terintegritas. Menggunakan bahasa efektif dan efesien.
            Pengajaran literasi tergantung pada pemahaman awal tentang literasi. Misalnya saja Indonesia berasumsi bahwa literasi hanya sekedar membca dan menulis. Maka pembelajaran bahasa terfokus pada empat aspek keterampilan berbahasa, yakni: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Jarang sekali pembelajaran bahasa disandingkan dengan pembelajaran sastra dan hanya ada beberapa yang menyandingkannya dengan budaya. Padahal, literasi tidak sesederhana sekedar menguasai alfabet atau sekedar mengerti hubungan antara bunyi dengan simbol tulisannya, tetapi simbol itu difungsikan secara bernalar dalam konteks sosial. Oleh karenanya, pembelajaran bahasa harus disertai dengan sastra dan budaya pula. Karya sastra biasanya memuat konteks sosial masyarakat.
            Sementara itu, pengenalan pada berbagai jenis teks juga perlu dilakukan dalam pembelajaran bahasa. Hal ini bertujuan agar kita menjadi tahu warna-warni literasi. Jenis-jenis teks yang dapat dikenalkan misalnya iklan, resep dokter, menu, puisi dan lain-lain. Mengajarkan literasi pada intinya menjadikan manusia yang secara fungsional mampu berbaca-tulis, terdidik, cerdas dan menunjukkan apresiasi terhadap sastra.
            Perjalanan yang panjang mengulas tentang literasi yang berevolusi dan bertrasnformasi maknanya. Sekarang ini, makna literasi menjadi lebih kompleks dan luas. Selain itu, literasi juga ternyata sangat berpengaruh pada perkembangan suatu bangsa. Tingginya literasi berbanding lurus dengan kemajuan negaranya. Tingkat kemampuan literasi kita dapat diukur dengan tujuh dimensi dalam literasi. Sehingga, kita dapat melihat apakah kita telah bagus disemua bidangnya. Daya literasi individu berkontribusi pada daya literasi suatu negara. Maka, setelah kita mengetahui sejauh mana kemampuan literasi kita, kita dapat berbedah diri demi kemajuan bangsa ini. Sudah menjadi berita biasa bila Indonesia menempati strats bawah dalam literasi dunia. Oleh sebab itu, rekayasa literasi perlu dilakukan di Indonesia. Merekayasa pengajaran literasi menjadi pilihan yang bijak karena hanya dalam dunia pendidikanlah pengejaran literasi dapat ditanamkan pada siswa. Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan literasi.

III. Pembahasan
A.    TBM PKBM Nurussalam Jaya dalam Melakukan Promosi dan Membudayakan Literasi dengan Menggunakan Teknologi  Informasi Berbasis Blog
Blog smerupakan media yang sangat tepat, mudah dan murah untuk melaksanakan promosi. Promosi yang dilaksanakan dapat berupa posting brosur, famplet, agenda-agenda kegiatan serta kegiatan-kegiatan yang sedang dan sudah dilaksanakan sehingga bisa dikenal oleh masyarakat luas, manfaatnya menjadi lebih di kenal dan terkenal. Sehingga untuk mendapatkan informasi masyarakat dapat mengaksesnya melalui blog tidak perlu harus mengunjungi taman bacaan.  Taman baca masyarakat tidak hanya sebagi media dan tempat untuk mencari informasi dan tempat membaca, tetapi di taman baca masyarakat dapat juga untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan buku dan bahan bacaan yang dapat dikaryakan atau dipraktekkan, yaitu dari buku dan artikel menjadi suatu karya, misalnya masak bersama di taman baca masyarakat dari resep yang ada, membuat kerajinan tangan materi panduan dari buku-buku ketrampilan yang ada di taman baca masyarakat. Selain itu juga dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan membaca, menulis, bercerita dikemas dalam bentuk lomba-lomba kreatif di sini.
Taman baca masyarakat PKBM Nurussalam Jaya juga dapat memposting kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sehingga masyarakat disekitar dapat mengakses serta membaca dimana saja tidak perlu harus berkunjung ke TBM.  Taman baca masyarakat dapat dijadikan sebagai sember informasi untuk berbagi ilmu dan informasi dengan siapa saja, tidak terbatas pada lingkungan disekitar taman baca masyarakat, namun bisa ke masyarakat luas. Melalui media blog pengelola dapat meningkatkan kualitas layanan ke publik dengan melaksanakan kegiatan literasi baik dilaksanakan secara mandiri maupun bekerja sama dengan orang lain dalam mengembangkan literasi melalui media blog.
Postingan-postingan yang menarik dalam blog akan dapat menarik pengunjung sehingga pengunjung sudah pasti membaca. 


***dijelaskan bagaimana proses promosi dan pembudayaan literasi melalui blog yang dilakukan oleh TBM PKBM Nurussalam Jaya. Dijelaskan tata caranya, siapa pelakunya dan siapa objeknya (sasaran) dan kapan waktunya.

B.     Kendala yang Dihadapi oleh TBM PKBM Nurussalam Jaya dalam Melakukan Promosi dan Membudayakan Literasi dengan Menggunakan Teknologi Informasi Berbasis Blog
Pemanfaatan blog sebagai media promosi dan penggerak literasi yang diaplikasikan di taman baca masyarakat PKBM Nurussalam Jaya tidak dapat berjalan dengan mulus, harus melalui jalan terjal yang berliku-liku.  Dalam pemanfaatan blog ini sangat tergantung kepada jalur aksesnya, dalam hal ini jaringan internet.  Ini merupakan kendala besar bagi pengelola taman baca masyarakat PKBM Nurussalam Jaya mengingat kami berada di pedesaan yang belum terjamah oleh jaringan internet. 
Selain jaringan internet, kendala berikutnya adalah alat untuk mengakses jaringan internet itu sendiri yaitu berupa perangkat keras untuk pengaksesan blog masih terbatas, taman baca ini baru ada 1 Personal Computer, 1 buah labtab yang digunakan untuk mengakses informasi.  Keterbatasan perangkat keras ini sangat mempengaruhi untuk pengembangan taman baca dalam mempromosikan program-programnya.
Masih sedikit masyarakat untuk kalangan di lingkungan taman baca masyarakat Nurussalam Jaya yang memahami media blog, masih sebatas siswa SMP dan SMA saja pengunjung taman baca masyarakat.

*dijelaskan kendala apa saja yang dihadapi oleh TBM. Kendalanya bisa dalam proses atau pun teknis pelaksanaan. Contoh kendala seperti terbatasnya waktu atau atau kurangnya minat dari objek, dll. 

C.    Solusi Taman Baca Masyarakat PKBM Nurussalam Jaya dalam Melakukan Promosi dan Membudayakan Literasi dengan Menggunakan Teknologi Informasi Berbasis Blog

*dijelaskan solusi apa saja yang dilakukan oleh TBM dalam menghadapi kendala di atas.


IV.   Simpulan dan Harapan Penulis
A.   Simpulan
Dari pembahasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa blog sebagai media komunikasi berbasis Teknologi Informasi yang mudah untuk dibuat dan bermanfaat banyak untuk menunjang pengelolaan Taman Baca Masyarakat sebagai media promosi dan penggerak literasi.  Penggunaan blog dari sisi biaya sangat murah karena bersifat gratis, dan dapat mengupdate posting sewaktu-waktu.  Kepemilikan blog oleh Taman Baca Masyarakat dapat dimanfaatkan untuk media menjalin jaringan kerja melalui jejaring sosial dengan penerbit buku, forum Taman Baca Masyarakat dan penggerak liteasi di tempat lain.

B.   Rekomendasi
            Dari simpulan diatas, penulis dapat merekomendasikan beberapa hal, diantaranya:
1.      Pemanfaataan blog di Taman Baca Masyarakat PKBM Nurussalam Jaya dapat dijadikan rekomendasi untuk pengembangan TBM berbasis elektonik.
2.      Teknologi Informasi lain yang dapat dimanfaatkan pengelola Taman Baca Masyarakat untuk meningkatkan mutu lembaga dan layanan Taman Baca Masyarakat dapat dilanjutkan ke pengelolaan Taman Baca Masyarakat berbasis Web.
2.      Pengelolaan Taman Baca Masyarakat akan menjadi lebih tertata dengan baik dan mudah diakses layanannya melalui jejaring internet.
3.      Blog Taman Baca Masyarakat sebagai Sumber Informasi, media pembelajaran dan sebagai penggerak literasi sepanjang hayat, sebagai penunjang bakat dan minat di bidang literasi, sebagai Sarana Promosi Institusi.

DAFTAR PUSTAKA

Bly, Robert W. 2006. The Complete Ideal’s Guides: Direct Marketing. Jakarta: Prenada

Hariningsih.SP.2009.Sistim Informasi Teknologi. Yogyakarta, Andi Offset

Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakarta: PT. Grasindo

Dinama, RS, Hendra. 2009. Pedoman Mengelola TBM (Taman Bacaan      Masyarakat). Surabaya

Direktorat Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2003 tentang Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM)

Lestari, Gunarti Dwi, dkk. 2011 Manajemen Umum Sebuah Pengantar Edisi         Revisi. Yogjakarta: BPFE

Sameto, Hudoro. 2004. Proses Pembuatan Marketing Plan. Jakarata: PT. Gramedia Pustaka Utama

Sutarno, NS. 2008. Membina Perpustakaan Desa. Jakarta: Sagung Seto

https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5397864951978131530#editor/target=post;postID=7394495046900517939
Read more ...
Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog