Breaking News

Sunday, December 4, 2016

Aksi Damai 212




Sesuai labelnya, Aksi 212 beneran damai alias super damai. Sejatinya Aksi 411 juga sangat damai. Dan ini tidak mudah, apalagi kalau ditilik dari jumlah massa yang masing-masing aksi mencapai lebih 2 juta orang (cek Google Earth). Ramai tapi relatif damai.

Ya, ini aksi bermartabat. Boleh diadu dengan unjuk rasa manapun sedunia sepanjang sejarah, termasuk negara-negara maju yang ngakunya lebih demokratis. Adakah seramai dan sedamai ini? Kapolri saja mengakui, tak satu pun pohon tumbang.

Selama ini unjuk rasa identik dengan kekerasan dan kerusuhan. Nah, Aksi 212 dan Aksi 411 mengubah mindset pesertanya. Ramai tapi relatif damai. Tertib. Boleh dibilang, Revolusi Mental (Revolusi Mindset) terjadi di sini.

Lebih jauh, sebenarnya nilai-nilai Nawacita pun seperti aman, demokratis, melibatkan daerah, menghargai kebhinnekaan dan restorasi sosial, diam-diam sudah tertuang di Aksi 212 ini.

Bayangkan 2 juta lebih massa berkumpul di Monas dan sekitarnya. Begitu massa bubaran, eh sampah juga ikut 'bubaran' alias bersih. Teramat banyak orang yang berlomba-lomba mungutin sampah. Ini sebuah restorasi sosial, bukankah selama ini masyarakat kita dikenal 'masa bodoh dengan sampah'? Belum lagi yang bagi-bagi makanan serasa di Nabawi.

Heroiknya, Aksi 212 lebih membludak daripada Aksi 411. Padahal sebelumnya sudah ada fatwa haram dari seorang tokoh, fatwa bid'ah dari seorang ulama, stigma makar dari polisi, tebar selebaran dari helikopter, boikot transportasi dari aparat, eh tetap saja lebih membludak. Meluber sampai Istiqlal, Thamrin, serta Tugu Tani.

Dan keajaiban kecil pun terjadi. Ketika panitia mulai kuatir peserta akan dehidrasi, keletihan, dan kekurangan air wudhu, eh tiba-tiba ada kejutan: hujan turun di menit-menit menjelang Jumatan. Ya Allah, Engkau memang The Best Planner!

"Rasain kehujanan!" tukas si hater. Hehe, dia tidak tahu bahwa insya Allah: Jumat + Hujan + Jamaah = Makbul.

Meski hujan, massa tak bergeming. Saya yakin akan beda ceritanya kalau kampanye politik atau konser musik. Dihujani begitu, pasti massa akan terbirit-birit.

Lihat pula Surah Anfal 11, hujan seperti itu diturunkan untuk menyegarkan jasad dan meneguhkan kedudukan. Bukankah hujan sedemikian juga pernah diturunkan ketika Perang Badar?

Saat Isra Miraj, Nabi Muhammad bersua dengan malaikat yang sangat ahli soal hujan (lihat Al-Mustadrak Syeikh An-Nuri, jilid 5), bahkan mampu menghitung jumlah tetes air hujan yang tercurah sejak manusia pertama sampai manusia terakhir!

Namun tahukah Anda apa kelemahan malaikat ini? Ternyata, ia tidak mampu menghitung jumlah pahala yang tercurah saat umat Nabi Muhammad berkumpul di suatu tempat dan menyebut-nyebut nama Nabi Muhammad! Masya Allah, bukankah ini juga terjadi di Aksi 212?

Beberapa ustadz pun memaparkan:
- Aksi 411 bagai Sa'i, berjalan dan berlari-lari kecil.
- Aksi 212 bagai Wukuf, duduk diam tak banyak bergerak.
- Boleh dibilang, kedua aksi ini mirip manasik haji terbesar (sekaligus sholat jumat terbesar sepanjang sejarah NKRI). Toh lengkap, ada zikir dan shalawat, ada pembimbing lapangan juga bagai muthawif. Plus sedikit desak-desakan karena ramainya massa, hehe.
- Yang nggak ada cuma Melempar Jumrah. Wah, bahaya nih kalau sampai ada lempar-lemparan dalam Aksi 212. Hehe.

"Ah, hanya orang-orang tolol yang hadir di situ," tukas si hater. Oya? Bukankah presiden, menteri, kapolri, dan panglima turut hadir, selain kyai-kyai dan habib-habib? Hehe, bodohkah mereka? Mohon maaf, saya pun bisa menunjukkan doktor-doktor (S3) dan miliarder-miliarder yang juga hadir, yang insya Allah jauh lebih cerdas dan jauh lebih kaya daripada dirimu wahai hater.
 
Manakala umat tidak memegang media dan kekuasaan, yah mau gimana lagi. Terpaksalah Aksi 212 dan 411 digulirkan. Namun, bagaimanapun juga, kita harus menjauhkan diri dari sikap ujub dan riya. Kembalilah fokus pada tujuan utama. Semoga Allah memudahkan. Aamiin.

Kalau Anda muslim, baiknya Anda membuat tulisan seperti ini. Agar dunia tahu betapa heroiknya aksi ini. Namun sekiranya belum bisa menulis artikel, silakan share tulisan ini. 

Sumber: Ippho Santosa.
Read more ...

Thursday, December 1, 2016

MEA di Depan Mata, Lulusan SMK Harus Siap Bersaing


Pemerintah Indonesia menyatakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan dimulai di awal tahun 2016. Pasar bebas ASEAN dibentuk dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dan pemerataan pembangunan di kawasan Asia Tenggara. Setelah melalui beberapa rangkaian pertemuan, akhirnya ASEAN menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya akan membentuk pasar tunggal ASEAN yang lebih dinamis dan kompetitif.

Pembentukan pasar tunggal ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan bisnis, pergerakan bebas tenaga kerja yang terampil dan berbakat, mempercepat sektor investasi yang menjadi prioritas, serta memperkuat mekanisme kelembagaan ASEAN. Bila Masyarakat Ekonomi Asean dimulai, maka barang, tenaga kerja dan investasi akan bebas keluar masuk Indonesia.

Mengingat semakin gentingnya persiapan menyambut era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) SMK Negeri 1 Simpang Ulim Bekerja sama dengan Mobile Training Unit Dinas Pendidikan Aceh memberikan training untuk siswa-siswa SMK sehingga mereka akan memperoleh keterampilan dibidangnya masing-masing.  Berikut ini hasil  trainingnya: 

Pemerintah Indonesia menyatakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan dimulai di awal tahun 2016. Pasar bebas ASEAN dibentuk dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dan pemerataan pembangunan di kawasan Asia Tenggara. Setelah melalui beberapa rangkaian pertemuan, akhirnya ASEAN menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya akan membentuk pasar tunggal ASEAN yang lebih dinamis dan kompetitif. Pembentukan pasar tunggal ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan bisnis, pergerakan bebas tenaga kerja yang terampil dan berbakat, mempercepat sektor investasi yang menjadi prioritas, serta memperkuat mekanisme kelembagaan ASEAN. Bila Masyarakat Ekonomi Asean dimulai, maka barang, tenaga kerja dan investasi akan bebas keluar masuk Indonesia. Mengingat semakin gentingnya persiapan menyambut era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) PT INAPEN yang adalah perusahaan penyedia Jasa Pelatihan Proses bisnis dan kewirausahaan mengadakan seminar sehari yang bertemakan “Peluang dan Tantangan Masyarakat Ekonomi Asean” di Bulan Desember 2015. Seminar gratis diadakan di Gedung IFA dan dihadiri sekitar 150an orang peserta. Peserta berasal dari SMK Negeri 1 Kota Tangsel, SMK Kebangsaan Tangsel dan SMK Nusantara 1 Tangsel. Seminar juga dihadiri oleh guru-guru dari ketiga SMK tersebut di tiga hari yang berbeda. Apriadi sebagai pembicara utama memaparkan tentang tantangan dan ancaman yang akan dihadapi lulusan SMK akan semakin besar. Sebab pasalnya berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada Agustus 2015 menunjukkan bahwa pengangguran terbuka terbanyak adalah lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sebesar 12,65 persen. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto mengatakan salah satu penyebab pengangguran terbuka SMK tertinggi dikarenanak lulusan SMK adalah spesialis sehingga tidak fleksibel. Sementara lulusan SMA lebih fleksibel sehingga lowongan pekerjaan yang dicari lebih banyak. Tingginya angka pengangguran terbuka lulusan SMK dan semakin terbukanya persaingan pasar bebas ASEAN akan menjadi dua tantangan terbesar lulusan SMK yang akan datang. Selain kurang fleksibelnya lulusan SMK, “salah satu penyebab tingginya pengangguran terbuka adalah kurang terampilnya lulusan SMK di mata dunia usaha atau dunia industri

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/alexraja/mea-di-depan-mata-lulusan-smk-harus-siap-bersaing_56aed0a9949773d80488edc2
Pemerintah Indonesia menyatakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan dimulai di awal tahun 2016. Pasar bebas ASEAN dibentuk dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dan pemerataan pembangunan di kawasan Asia Tenggara. Setelah melalui beberapa rangkaian pertemuan, akhirnya ASEAN menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya akan membentuk pasar tunggal ASEAN yang lebih dinamis dan kompetitif. Pembentukan pasar tunggal ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan bisnis, pergerakan bebas tenaga kerja yang terampil dan berbakat, mempercepat sektor investasi yang menjadi prioritas, serta memperkuat mekanisme kelembagaan ASEAN. Bila Masyarakat Ekonomi Asean dimulai, maka barang, tenaga kerja dan investasi akan bebas keluar masuk Indonesia. Mengingat semakin gentingnya persiapan menyambut era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) PT INAPEN yang adalah perusahaan penyedia Jasa Pelatihan Proses bisnis dan kewirausahaan mengadakan seminar sehari yang bertemakan “Peluang dan Tantangan Masyarakat Ekonomi Asean” di Bulan Desember 2015. Seminar gratis diadakan di Gedung IFA dan dihadiri sekitar 150an orang peserta. Peserta berasal dari SMK Negeri 1 Kota Tangsel, SMK Kebangsaan Tangsel dan SMK Nusantara 1 Tangsel. Seminar juga dihadiri oleh guru-guru dari ketiga SMK tersebut di tiga hari yang berbeda. Apriadi sebagai pembicara utama memaparkan tentang tantangan dan ancaman yang akan dihadapi lulusan SMK akan semakin besar. Sebab pasalnya berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada Agustus 2015 menunjukkan bahwa pengangguran terbuka terbanyak adalah lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sebesar 12,65 persen. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto mengatakan salah satu penyebab pengangguran terbuka SMK tertinggi dikarenanak lulusan SMK adalah spesialis sehingga tidak fleksibel. Sementara lulusan SMA lebih fleksibel sehingga lowongan pekerjaan yang dicari lebih banyak. Tingginya angka pengangguran terbuka lulusan SMK dan semakin terbukanya persaingan pasar bebas ASEAN akan menjadi dua tantangan terbesar lulusan SMK yang akan datang. Selain kurang fleksibelnya lulusan SMK, “salah satu penyebab tingginya pengangguran terbuka adalah kurang terampilnya lulusan SMK di mata dunia usaha atau dunia industri

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/alexraja/mea-di-depan-mata-lulusan-smk-harus-siap-bersaing_56aed0a9949773d80488edc2
Pemerintah Indonesia menyatakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan dimulai di awal tahun 2016. Pasar bebas ASEAN dibentuk dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dan pemerataan pembangunan di kawasan Asia Tenggara. Setelah melalui beberapa rangkaian pertemuan, akhirnya ASEAN menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya akan membentuk pasar tunggal ASEAN yang lebih dinamis dan kompetitif. Pembentukan pasar tunggal ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan bisnis, pergerakan bebas tenaga kerja yang terampil dan berbakat, mempercepat sektor investasi yang menjadi prioritas, serta memperkuat mekanisme kelembagaan ASEAN. Bila Masyarakat Ekonomi Asean dimulai, maka barang, tenaga kerja dan investasi akan bebas keluar masuk Indonesia. Mengingat semakin gentingnya persiapan menyambut era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) PT INAPEN yang adalah perusahaan penyedia Jasa Pelatihan Proses bisnis dan kewirausahaan mengadakan seminar sehari yang bertemakan “Peluang dan Tantangan Masyarakat Ekonomi Asean” di Bulan Desember 2015. Seminar gratis diadakan di Gedung IFA dan dihadiri sekitar 150an orang peserta. Peserta berasal dari SMK Negeri 1 Kota Tangsel, SMK Kebangsaan Tangsel dan SMK Nusantara 1 Tangsel. Seminar juga dihadiri oleh guru-guru dari ketiga SMK tersebut di tiga hari yang berbeda. Apriadi sebagai pembicara utama memaparkan tentang tantangan dan ancaman yang akan dihadapi lulusan SMK akan semakin besar. Sebab pasalnya berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada Agustus 2015 menunjukkan bahwa pengangguran terbuka terbanyak adalah lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sebesar 12,65 persen. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto mengatakan salah satu penyebab pengangguran terbuka SMK tertinggi dikarenanak lulusan SMK adalah spesialis sehingga tidak fleksibel. Sementara lulusan SMA lebih fleksibel sehingga lowongan pekerjaan yang dicari lebih banyak. Tingginya angka pengangguran terbuka lulusan SMK dan semakin terbukanya persaingan pasar bebas ASEAN akan menjadi dua tantangan terbesar lulusan SMK yang akan datang. Selain kurang fleksibelnya lulusan SMK, “salah satu penyebab tingginya pengangguran terbuka adalah kurang terampilnya lulusan SMK di mata dunia usaha atau dunia industri

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/alexraja/mea-di-depan-mata-lulusan-smk-harus-siap-bersaing_56aed0a9949773d80488edc2
Read more ...
Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog