Pemerintah
Indonesia menyatakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan dimulai di awal tahun
2016. Pasar bebas ASEAN dibentuk dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi
ekonomi dan pemerataan pembangunan di kawasan Asia Tenggara. Setelah melalui
beberapa rangkaian pertemuan, akhirnya ASEAN menghasilkan beberapa kesepakatan,
di antaranya akan membentuk pasar tunggal ASEAN yang lebih dinamis dan
kompetitif.
Pembentukan
pasar tunggal ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan bisnis,
pergerakan bebas tenaga kerja yang terampil dan berbakat, mempercepat sektor
investasi yang menjadi prioritas, serta memperkuat mekanisme kelembagaan ASEAN.
Bila Masyarakat Ekonomi Asean dimulai, maka barang, tenaga kerja dan investasi
akan bebas keluar masuk Indonesia.
Mengingat
semakin gentingnya persiapan menyambut era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) SMK
Negeri 1 Simpang Ulim Bekerja sama dengan Mobile Training Unit Dinas Pendidikan
Aceh memberikan training untuk siswa-siswa SMK sehingga mereka akan memperoleh
keterampilan dibidangnya masing-masing. Berikut
ini hasil trainingnya:
Pemerintah Indonesia
menyatakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan dimulai di awal tahun
2016. Pasar bebas ASEAN dibentuk dengan tujuan untuk mengoptimalkan
potensi ekonomi dan pemerataan pembangunan di kawasan Asia Tenggara.
Setelah melalui beberapa rangkaian pertemuan, akhirnya ASEAN
menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya akan membentuk pasar
tunggal ASEAN yang lebih dinamis dan kompetitif. Pembentukan pasar
tunggal ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan bisnis,
pergerakan bebas tenaga kerja yang terampil dan berbakat, mempercepat
sektor investasi yang menjadi prioritas, serta memperkuat mekanisme
kelembagaan ASEAN. Bila Masyarakat Ekonomi Asean dimulai, maka barang,
tenaga kerja dan investasi akan bebas keluar masuk Indonesia.
Mengingat semakin gentingnya persiapan menyambut era Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) PT INAPEN yang adalah perusahaan penyedia Jasa Pelatihan
Proses bisnis dan kewirausahaan mengadakan seminar sehari yang
bertemakan “Peluang dan Tantangan Masyarakat Ekonomi Asean” di Bulan
Desember 2015. Seminar gratis diadakan di Gedung IFA dan dihadiri
sekitar 150an orang peserta. Peserta berasal dari SMK Negeri 1 Kota
Tangsel, SMK Kebangsaan Tangsel dan SMK Nusantara 1 Tangsel. Seminar
juga dihadiri oleh guru-guru dari ketiga SMK tersebut di tiga hari yang
berbeda.
Apriadi sebagai pembicara utama memaparkan tentang tantangan dan ancaman
yang akan dihadapi lulusan SMK akan semakin besar. Sebab pasalnya
berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada Agustus
2015 menunjukkan bahwa pengangguran terbuka terbanyak adalah lulusan SMK
(Sekolah Menengah Kejuruan) sebesar 12,65 persen. Deputi Bidang Neraca
dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto mengatakan salah satu penyebab
pengangguran terbuka SMK tertinggi dikarenanak lulusan SMK adalah
spesialis sehingga tidak fleksibel. Sementara lulusan SMA lebih
fleksibel sehingga lowongan pekerjaan yang dicari lebih banyak.
Tingginya angka pengangguran terbuka lulusan SMK dan semakin terbukanya
persaingan pasar bebas ASEAN akan menjadi dua tantangan terbesar lulusan
SMK yang akan datang. Selain kurang fleksibelnya lulusan SMK, “salah
satu penyebab tingginya pengangguran terbuka adalah kurang terampilnya
lulusan SMK di mata dunia usaha atau dunia industri
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/alexraja/mea-di-depan-mata-lulusan-smk-harus-siap-bersaing_56aed0a9949773d80488edc2
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/alexraja/mea-di-depan-mata-lulusan-smk-harus-siap-bersaing_56aed0a9949773d80488edc2
Pemerintah Indonesia
menyatakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan dimulai di awal tahun
2016. Pasar bebas ASEAN dibentuk dengan tujuan untuk mengoptimalkan
potensi ekonomi dan pemerataan pembangunan di kawasan Asia Tenggara.
Setelah melalui beberapa rangkaian pertemuan, akhirnya ASEAN
menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya akan membentuk pasar
tunggal ASEAN yang lebih dinamis dan kompetitif. Pembentukan pasar
tunggal ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan bisnis,
pergerakan bebas tenaga kerja yang terampil dan berbakat, mempercepat
sektor investasi yang menjadi prioritas, serta memperkuat mekanisme
kelembagaan ASEAN. Bila Masyarakat Ekonomi Asean dimulai, maka barang,
tenaga kerja dan investasi akan bebas keluar masuk Indonesia.
Mengingat semakin gentingnya persiapan menyambut era Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) PT INAPEN yang adalah perusahaan penyedia Jasa Pelatihan
Proses bisnis dan kewirausahaan mengadakan seminar sehari yang
bertemakan “Peluang dan Tantangan Masyarakat Ekonomi Asean” di Bulan
Desember 2015. Seminar gratis diadakan di Gedung IFA dan dihadiri
sekitar 150an orang peserta. Peserta berasal dari SMK Negeri 1 Kota
Tangsel, SMK Kebangsaan Tangsel dan SMK Nusantara 1 Tangsel. Seminar
juga dihadiri oleh guru-guru dari ketiga SMK tersebut di tiga hari yang
berbeda.
Apriadi sebagai pembicara utama memaparkan tentang tantangan dan ancaman
yang akan dihadapi lulusan SMK akan semakin besar. Sebab pasalnya
berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada Agustus
2015 menunjukkan bahwa pengangguran terbuka terbanyak adalah lulusan SMK
(Sekolah Menengah Kejuruan) sebesar 12,65 persen. Deputi Bidang Neraca
dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto mengatakan salah satu penyebab
pengangguran terbuka SMK tertinggi dikarenanak lulusan SMK adalah
spesialis sehingga tidak fleksibel. Sementara lulusan SMA lebih
fleksibel sehingga lowongan pekerjaan yang dicari lebih banyak.
Tingginya angka pengangguran terbuka lulusan SMK dan semakin terbukanya
persaingan pasar bebas ASEAN akan menjadi dua tantangan terbesar lulusan
SMK yang akan datang. Selain kurang fleksibelnya lulusan SMK, “salah
satu penyebab tingginya pengangguran terbuka adalah kurang terampilnya
lulusan SMK di mata dunia usaha atau dunia industri
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/alexraja/mea-di-depan-mata-lulusan-smk-harus-siap-bersaing_56aed0a9949773d80488edc2
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/alexraja/mea-di-depan-mata-lulusan-smk-harus-siap-bersaing_56aed0a9949773d80488edc2
Pemerintah Indonesia
menyatakan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan dimulai di awal tahun
2016. Pasar bebas ASEAN dibentuk dengan tujuan untuk mengoptimalkan
potensi ekonomi dan pemerataan pembangunan di kawasan Asia Tenggara.
Setelah melalui beberapa rangkaian pertemuan, akhirnya ASEAN
menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya akan membentuk pasar
tunggal ASEAN yang lebih dinamis dan kompetitif. Pembentukan pasar
tunggal ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan orang dan bisnis,
pergerakan bebas tenaga kerja yang terampil dan berbakat, mempercepat
sektor investasi yang menjadi prioritas, serta memperkuat mekanisme
kelembagaan ASEAN. Bila Masyarakat Ekonomi Asean dimulai, maka barang,
tenaga kerja dan investasi akan bebas keluar masuk Indonesia.
Mengingat semakin gentingnya persiapan menyambut era Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA) PT INAPEN yang adalah perusahaan penyedia Jasa Pelatihan
Proses bisnis dan kewirausahaan mengadakan seminar sehari yang
bertemakan “Peluang dan Tantangan Masyarakat Ekonomi Asean” di Bulan
Desember 2015. Seminar gratis diadakan di Gedung IFA dan dihadiri
sekitar 150an orang peserta. Peserta berasal dari SMK Negeri 1 Kota
Tangsel, SMK Kebangsaan Tangsel dan SMK Nusantara 1 Tangsel. Seminar
juga dihadiri oleh guru-guru dari ketiga SMK tersebut di tiga hari yang
berbeda.
Apriadi sebagai pembicara utama memaparkan tentang tantangan dan ancaman
yang akan dihadapi lulusan SMK akan semakin besar. Sebab pasalnya
berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik pada Agustus
2015 menunjukkan bahwa pengangguran terbuka terbanyak adalah lulusan SMK
(Sekolah Menengah Kejuruan) sebesar 12,65 persen. Deputi Bidang Neraca
dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto mengatakan salah satu penyebab
pengangguran terbuka SMK tertinggi dikarenanak lulusan SMK adalah
spesialis sehingga tidak fleksibel. Sementara lulusan SMA lebih
fleksibel sehingga lowongan pekerjaan yang dicari lebih banyak.
Tingginya angka pengangguran terbuka lulusan SMK dan semakin terbukanya
persaingan pasar bebas ASEAN akan menjadi dua tantangan terbesar lulusan
SMK yang akan datang. Selain kurang fleksibelnya lulusan SMK, “salah
satu penyebab tingginya pengangguran terbuka adalah kurang terampilnya
lulusan SMK di mata dunia usaha atau dunia industri
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/alexraja/mea-di-depan-mata-lulusan-smk-harus-siap-bersaing_56aed0a9949773d80488edc2
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/alexraja/mea-di-depan-mata-lulusan-smk-harus-siap-bersaing_56aed0a9949773d80488edc2
No comments:
Post a Comment