Breaking News

Monday, October 24, 2016

BERSAMA IGI GURU BELAJAR BUAT BLOG



Dalam beberapa tuhun ini sudah banyak sekali tumbuh organisasi profesi guru.  Namun tidak semua organisasi tersebut di akui oleh pemerintah, hal ini dapat kita baca dalam surat keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor:12918/1315/10/2015, tanggal 4 Desember 2015 yang diakui hanya 5 organisai profesi.

Dari sekian banyak organisasi profesi salah satunya adalah Ikatan Guru Indonesia.  IGI merupakan akronim dari pada Ikatan Guru Indonesia, organisasi ini boleh dibilang sangat muda yaitu berdiri sekitar tahun 2009, tepatnya tanggal 26 Nopember 2009 walaupun umurnya masih di sebut muda akan tetapi kiprah rekan-rekan IGI sudah merambah pelosok Nusantara, termasuk Aceh.  Untuk wilayah Aceh perkembangan keanggotaan IGI sangat pesat, khususnya untuk daerah Aceh Timur yang jumlah anggotanya saat ini hampir mencapai 800 orang.  Hal ini menunjukkan bahwa IGI bisa di terima oleh para cekgu, karena kegiatan-kegiatan yang dibuat IGI betul-betul dirasakan guru.

Uniknya, setiap kegiatan yang di buat oleh IGI berbayar dengan biaya mandiri alias dari kantong peserta.  Namun yang sangat mencengangkan, antusiasme guru-guru untuk mengikuti kegiatan sangat tinggi.  IGI memang beda dengan organisasi-organisasi profesi lainnya, IGI lebih mengutamakan pada peningkatan kompetensi guru.  Sehingga saban hari kita mendengar IGI mengadakan terobosan-terobosan untuk peningkatan kompetensi guru dengan membuat workshop dan seminar di sentero Nusantara.

Waktu untuk workshop pun tidak kenal hari dan jam, hari libur sekalipun tidak menyurutkan semangat anggota untuk mengikuti kegiatan, malah ada kegiatan yang dibuat sampai tengah malam namun peserta masih tetap bertahan.  Sehingga pernah keluar tulisan seorang rekan saya yang pengurus IGI dengan judul workshoop “gila” ala IGI.  Selain kegiatan workshoop tatap muka, organisasi satu ini juga tidak habis ide cemerlang.  Pengurus pusat, wilayah dan daerah yang memang orang-orang kreatif, lebih-lebih sang nah koda yang beritanya masih hangat di surat kabar sebagai pemuda inspiratif.  Untuk memudahkan anggotanya mengembangkan diri dibuatlah pelatihan dan workshoop dalam jaringan (daring) seperti yang saya ikuti saat ini.

Model pelatihan dalam jaringan juga luar biasa pesertanya, untuk kelas yang sedang berjalan moda daring yaitu satu guru satu blog (SAGUSABLOG) gelombang pertama seramai 200 peserta.  Sementara peminatnya hampir 400 lebih sehingga harus dibuka untuk gelombang kedua.  SAGUSABLOG merupakan salah satu brand yang diusung oleh IGI selain segudang lagi brand-brand milik IGI, penasaran brand apa saja, masuk IGI.

Satu guru satu blog adalah keharusan, Mengingat perkembangan teknologi yang sangat pesat, semuanya serba digital.  Untuk menjawab tantangan tersebut, IGI hadir bak setetes air di tengah padang yang tandus mengurangi rasa haus guru-guru, haus akan ilmu.  Dewasa ini Keberadaan blog telah menjadi kebutuhan bahkan gaya hidup sebagian masyarakat.  Kegiatan blogging telah menjamur seiring derasnya hujan perkembangan ilmu teknologi, entah itu hanya sebagai buku harian digital, ide serta kreatifitas bahkan sampai untuk menraup penghasilan lebih dari berbagai bisnis dunia maya. 

Pesatnya perkembangan blog di Indonesia dewasa ini, tentunya menjadi inspirasi baru bagi para pegiat pendidikan seperti guru untuk memanfaatkan blog ini sebagai media dan pusat belajar di sekolah.  Hal ini akan sangat efektif karena jumlah pengguna internet di kalangan pelajar cukup tinggi.  Jika teknologi dapat di adaptasi menjadi media dan sumber belajar di sekolah, tentunya akan sangat membantu guru dan siswa dalam mengajar dan belajar mengingat blog dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dibelahan dunia manapu asalkan terkoneksi dengan jaringan internet.
Blog merupakan sebuah media yang dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi secara online yang mampu menembus batas ruang dan waktu.  Informasi merupakn salah satu komponen penting dalm dunia pendidikan, penyampaian informasi yang cepat dan tepat akan mendukung kegiatan-kegiatan proses pembelajaran. 

Sebagai seorang pendidik, guru perlu secara terus menerus dan berkesinambungan untuk mengembangkan kompetensinya, pantang bagi seorang guru mengajar tanpa belajar.  Salah satu cara guru mengembangkan kompetensinya adalah dengan memanfaatkan sosial media online dalam pembelajaran, diantaranya dengan membuat blog.  Blog adalah media yang interaktif, media yang dapat memperluas wawasan seorang guru.  Dengan blog, guru dapat menuliskan apapun, baik kegiatan-kegitan pembelajaran di kelas, kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan bersama siswa-siswanya, menceritakan inovasi dalam metode mengajar sehingga dapat menjadi contoh bagi guru-guru lain untuk diadopsi di kelas-kelas mereka.  Setiap postingan tentunya juga dapat di baca dan dikomentari banyak orang dengan berbagai sudut pandang.

Sementara itu, untuk pemanfaatan blog bagi siswa.  Guru dapat memposting materi-materi pelajaran yang akan diajarkan di sekolah sebagai layout halaman blog.  Hal ini juga sebagai solusi untuk pengajaran di luar kelas pengganti kelas-kelas diskusi yang selama ini terbatas pada waktu.  Diskusi dengan menggunakan blog tentunya tanpa batas waktu sehingga proses pembelajaran pun dapat diselenggarakan lebih fleksibel.  Waktu yang fleksibel memungkinkan peningkatan interaksi pembelajaran antara siswa dengan guru.
 
Dari sekian banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan blog sebagai media dan sumber belajar, tentunya para guru dapat mencoba menerapkan media tersebut.  Memiliki blog sama artinya memiliki kelas maya bagi seorang guru, dikelas tersebut kita dapat mengisinya dengan apapun yang bermanfaat khususnya untuk menunjang tugas guru dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa.  Mudah-mudahan hal ini akan dapat terealisasi segera bersama dengan Ikatan Guru Indonesia, jayalah IGI, majulah guru Indonesia, semoga!.



No comments:

Post a Comment

Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog